IBUKU
kudengar lagi derap-derap kaki itum
mendekati sepeda kayuh
yang telah usang
demi sesuap nasi
kupandangi punggungnya
yang semakin menjauh
tak henti dia mengayuh
namun dia tetap tegar
ibuku...
Tak sedikitpun kudengar
keluh kesah dalam harinya
tak kulihat air bening
melewati pipi nya.
Your are my everthing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar